Ada yang gak tahu KPR? Kalau belum tahu datang saja langsung ke rumah
saya, soalnya rumah saya KPR. Singkat tentang KPR yaitu kepanjangan dari Kredit
Perumahan Rakyat, biasanya sudah ada cirri khusus dari progam ini semisal
bentuk dan jenis bangunan sama, berpetak-petak, ada satpamnya dan sebagainya.
Akan tetapi yang ingin kami bahas disini bukan tentang KPR tapi tentang
pertanian, pangan dan gizi. Loh apa hubungannya dengan KPR?
Gini sobat, di HARI PANGAN DUNIA
ini sangat ironis sekali melihat fenomena seperti ini. Bagaimana tidak, setiap
kita lihat berita tentang pertanian yang ada malah impor beras, gula, garam,
maupun sapi. Menurut saya sih ini menggelitik sekali, di tanah air yang seluas
ini kenapa tidak bisa produksi pangan sendiri? Apakah kurangnya SDM? Ya tentu
saja tidak. Di Negara ini banyak banget orang-orang pinter, dari yang otodidak
sampai yang bergelar professor. Lalu kenapa terjadi seperti itu, jawabannya
adalah pemerintah, karena Kita sebagai orang awam hanya bisa berkoar-koar di
media social, facebook, twiter, maupun blog kayak ini.
Kembali ketopik, di Negara yang lahan pertaniannya sangat luas ini
semakin lama semakin sempit bak baju kayu yang dimakan rayap, ini dikarenakan
banyak developer-developer dan pengusaha-pengusaha yang memakan tempat. Bagi
developer/pengembang sawah dibeli dijadikan rumah, ladang dibeli dijadikan gudang,
istilahnya SAWAH TUMBUH RUMAH, LADANG TUMBUH GUDANG.
Dalam konteks ini yaitu petani yang notabene adalah pemproduksi pangan
atau bisa dibilang petani tulang punggung pangan dan gizi bangsaku yang untuk
keberlangsungan hidup untuk manusia kini kehilangan banyak lahan untuk bercocok
tanam. Sudah sangat jelas sekali ini adalah sebab-akibat, tak ada sawah tak ada
gabah (padi), tak ada ladang tak madang (makan).
Bisa kita lihat sendiri banyak perumahan yang dulunya sawah, kemudian
yang dulunya gudang disulap jadi gudang, gudang pabrik, gudang tekstil, gudang
batik dan sebagainya. Nah, ini adalah PR buat pemerintah untuk membuat
peraturan tentang itu dan seharusnya pemerintah justru menyadiakan ladang dan
sawah untuk para petani dan jadikan petani pejuang pangan dan gizi bangsaku agar
kesejahteraan petani terjamin dan rakyat Indonesia semakin cerdas dengan produksi
pangan yang melimpah jangan sampai terjadi pula petani hidup dan mati bangsaku.
Karena petani dan bangsa adalah berkesinambungan.
No comments :
Post a Comment